Pages

Selasa, 23 Juli 2013

Kepada Siapa Bersedakah itu yang terbaik? Dan dengan apa sedekah yang terbaik itu?

Sedekah itu ada beberapa tingkatan :
1   Kepada kedua orangtua.
2   Kepada Mertua.
3      Kepada Isteri dan Anak-anak.
4      Kepada kerabat, seperti saudara kandung, Paman dan Bibi (baik dari pihak Bapak kita atau dari pihak Ibu kita ), keponakan, dan ipar.
5     Anak-anak yatim. (Lihat disekitar kita, bila tidak ada lihat di kampung sebelah)
     Orang-orang miskin. Masakin/dhuafa/dll (Lihat disekitar kita, bila tidak ada lihat di kampung sebelah)
7   Orang-orang yang kehabisan ongkos dijalan (musafir)
     Teman seperjalanan. 
      Yg sedang bejihad, atau seperjalanan dalam melakukan perjalanan
t    Tetangga dekat ,Prioritaskan Ustad/Guru Ngaji ,Masjid,  Masakin/dhuafa
1 Tetangga Jauh, dan Orang-orang yang bekerja dengan kita(pembantu, supir, dan lain-lain).


~( Lihat Penjelasan Al-Qur'an Surat Annisa' Ayat 36 dan 37)~
Adapun bila seseorang bersedekah kepada Ibu Bapaknya, maka tidak terhitung besar pahalanya yang akan diperoleh orang itu dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala kelak di akherat.
Sementara di dunia orang terebut akanmendapatkan barokah dan rahmat Allah serta rezeki yang berlimpah sebagai bonus dari-Nya.
Kemudian, jika sedekah diberikan kepada Isteri, anak dan kerabat, maka Nabi SAW dalam sabdanya pernah menjanjikan pahala dua kali lipat dibandingkan jika kita bersedekah kepada fakir miskin, akan kita peroleh pula
Padahal menurut Al Qur'an surat Al-Baqarah ayat 261 pahala bersedekah kepada fakir miskin saja akan diganjari paling sedikit 700 kali lipat ganda dari jumlah yang disedekahkan. Ini berarti sedekah kepada anak, isteri dan kerabat diganjari Allah paling sedikitnya 1400 kali lipat.
~Subhanallah~

Adapun dalam Islam, para isteri yang bekerja dan mempunyai gaji, atau isteri yang memiliki harta yang banyak, tidaklah wajib memberi nafkah kepada suaminya.
Dan, suaminyapun tidak berhak meminta uang isterinya itu.
Namun, jika sang isteri berkenan dan rela memberikan uangnya untuk membantu nafkah yang merupakan kewajiban suaminya itu, maka sang isteri di sisi Allah akan mendapatkan pahala 1400 kali lipat.( Hadits shohih, mengenai isteri Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu yang meminta fatwa kepada Nabi tentang bantuan yang telah diberikannya kepada suaminya Ibnu Mas'ud yang miskin).
Kedudukan orang tua atas anaknya sangat istimewa dalam Islam. Dikisahkan oleh Nabi kita, jika seorang anak yang telah menikah, datang ke rumah orangtuanya, dan dia mendapati di rumah itu ada makanan, maka anak itu tidak halal memakan makanan tersebut tanpa izin orangtuanya.Sebaliknya, jika satu orangtua datang ke rumah anaknya, dan orangtua itu mendapati ada makanan di rumah itu, maka orangtua itu berhak memakan makanan tersebut tanpa minta izin kepada anaknya itu.
Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang suka bersedekah membantu semua orang.
Bagaimanapun dalam hadits yang hasan shohih Rasuullullah SAW menjanjikan sedekah yang mana seseorang menanam pohon, kemudian buah-buah dari pohon itu dimakan burung, maka sang penanam pohon pun akan mendapat ganjaran pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Nabi bersabda : " Orang pemurah itu dekat kepada Allah, dekat kepada Malaikat, dekat kepada manusia, dekat kepada surga dan jauh DARI NERAKA.
Sedangkan orang yang pelit, alias bakhil, jauh dari Allah, jauh dari Malaikat, jauh dari manusia, jauh dari surga, DAN DEKAT KE NERAKA...!
"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnyaAllah mengetahuinya" (QS. Ali ‘Imran [3]: 92)
Menafsirkan ayat di atas, berkata Hasan Basri: "Sesungguhnya kalian tidak akan bisa meraih apa yang kalian inginkan kecuali kalau kalian mampu meninggalkan sesuatu yang menyenangkan, dan kalian tidak akan mendapatkan apa yang kalian cita-citakan kecuali dengan bersabar dengan sesuatu yang kalian tidak senangi" (Al Qurtubi,Al Jami'li Ahkam Al Qur'an, Beirut, Dar Al Kutub Ilmiyah, 1417H-1996M cet.V4/86 
Dalam hadits yang lain Nabi bersabda:
"Manusia yang terbaik adalah orang yang paling banyak memberi manfa'at kepada orang lain" ( H.R. Tabrani, hasan ).

Kisah:
: Dalam sebuah kisah di jaman Nabi  tentang kedermawanan Zaid bin Haritsah. Suatu hari Zaid menemui Rasulullah dengan mengendarai kuda perangnya yang bernama "Sabal". Semua orang tahu,kuda ini adalah harta yang paling dicintai Zaid. Kepada Nabi Muhammad SAW, Zaid berkata: "Wahai Rasulullah, sedekahkanlah kuda ini." Tapi secara tidak disangka, Rasulullah SAW memberikan kuda sedekah tersebut kepada putera Zaid sendiri yaitu Usmah bin Zaid. Melihat hal tersebut, Zaid menegaskan: "Wahai Rasulullah, maksud saya, agar kuda tersebut disedekahkan." "Ya,"jawab Nabi. "Sedekahmu telah diterima Allah SWT." (Ibnu Arabi: AhkamAl Qur'an:1/368)
: Dalam Contoh lain Abdullah bin Umar sangat tertarik pada hamba sahaya asal Romawi bernama Marjanah. Tapi setelah memerdekakannya ia mempersilahkan wanita cantik itu menikah dengan pria lain pilihannya.
: Berkata Abdullah bin Umar:"Ketika saya teringat ayat ini (QS. Ali ‘Imran [3]: 92), saya berpikir tentang harta yang paling saya cintai dan ternyata saya dapatkan bahwa tidak ada yang paling saya cintai dari seorang budak wanita Romawai. Maka, kemudian segera saya bebaskan dia demi mencari ridha Allah. Sungguh, seandainya aku menjilat ludah sendiri, tentu budak tersebut akan aku nikahi". (Ibnu Katsir: TafsirAl Qur'an Al Adhim: 1/506).
: Jadi sedekah yang paling utama adalah menginfaqkan harta yang paling dicintainya di jalan Allah, sebagaimana diteladankan oleh para sahabat.
Berkata seorang ulama tabi'in bernama Atho: "Kalian tidak akan mendapatkan kemulian Islam dan taqwa sehingga kalian bersedekah dalam keadaan sehat, ingin hidup secara baik, dan takut miskin" (Qurtubi: Al Jami'li Akam Al Qur'an: 4/133)
Dan ada sebuah kisah tentang konseling dari Syeikh/Ustad Yusuf Mansur Rahimuullah, ada seorang wanita yang datang kepada beliau di pertengahan 2006 silam, wanita itu bertanya kepada Ustad Ym, ya Ustad… bagaimana yah saya ingin cepat2 punya anak, apa do’anya “lalu sang ustad bertanya sudah berapa lama situ menikah ? kata wanita itu saya sudah tiga tahun menikah,..ustad..” yah ntu mah baru blum lama di rajinin aja dah..bgitu sang ustad menjawab simple, kmuadian wanita tersebut balik menjawab, tapi bagi saya sudah sangat terasa lama sekali, khawatir suami saya tidak sabar mungkin seperti itu, “baik jawab sang Ustad…situ punya uang berapa? (Maksudnya Untuk disedekahkan) “ ada Ustad di tabungan sekitar 20 jt”…berpa situ mau sedekahkan…kata Ustad Spontan…. Lalu wanita itu menjawab 5 jt Ustad… Ustad bilang sambil mendehmm hmm..kurang menarik…!! Lalu berapa ustad Tanya nya lagi 10 jt bagai mana?.. Ustad mAsih diam… tidak banyak berkata-kata..”Kurang menarik” itu saja  jawabnya… bagaimana kalau uang 20 jt tersebut saya sedekahkan semuanya…Nah itu baru menarik, karena sedekahlah dengan yang terbaik…
3 bulan kemudian…dengan kun fayakunnya Allah SWT..Alhamdulillah hamil….
Wallahu A'lam Bishshawab
Kemudian di jaman Ini, sedikit sekali orang-orang yang berani seperti apa yang di lakukan para Sahabat di zaman Nabi?,
Bagaimana sahabat semua? Sudah bersedekah hari ini? Dengan yang terbaik, terutama bagi yang punya Hajat/keinginan…
1.      Ingin cepat menikah
2.      Ingin cepat punya anak
3.      Ingin sembuh dari penyakit yang tidak pernah sembuh
4.      Cepat lunas hutang?
Begitu banyak keinginan kita, maka jawabannya dalah sudahkah dengan bersedekah kepada siapa sepatutnya kita bersedekah dan dengan yang terbaik, mumgkin contoh 2 diatas adalah sebagian kecil keajaiban Allah SWT, masih banyak contoh2 lain yang mengisahkan seperti simsalabim….
Merubah bersama ALLAH SWT tidak ada sesuatu yang tidak mungkin bagiNYA…Allah MAHA Segala galanNYA..

4 komentar:

  1. subahanalloh maha suci Alloh tuhan semesta alam yang mengusai langit dan bumi beserta isinya, Jika Alloh berkehendak maka terlaksanalah dan terkabulah apa yang di injginkan mahluknya. amin

    BalasHapus
  2. makasih atas infonya sangat membantu, kunjungi http://bit.ly/2MiUpB1

    BalasHapus
  3. Mohon beri penjelasan kepada saya,,saya mempunyai suami,dan suami sy bekerja sebagai ojek online, sy seminggu bisa di hitung saat di beri uang,,skali di beri uang oleh suami kadang 10.000/hari kadang tidak, kadang seminggu skali di beri 50.000, tetp sy syukuri, tetapi suami sy selalu mengambil uang simpenan atau uang sisa boleh pinjem sana sini di kantong celana, tanpa sepengetahuan sy, pas sy tanya ngakunya hanya ngambil sedikit, jelas2 uang itu di ambil smua, hukumnya bagaimana suami yg punya sifat kaya gt? Terima kasih..
    Maaf itu uang yg sering di ambil di kantong celana atau di laci tempat sy simpan, uang untuk jaga2, tdk besar uangnya hanya 20-30rb sj, tp bagi sy seorang istri harus punya uang untuk anak yg suka minta jajan.
    Terima kasih

    BalasHapus
  4. Saya tdnya tdk tahu, bhw sedekah hrs dgn urutan ibu bapak, kerabat, anak yatim, duafa / org miskin, org dlm perjalanan...alhamdulillah sdh tahu n akn diamalkan baik...

    BalasHapus